W E L C O M E to WORLD CONSTRUCTION

Like money on beneath

Struktur Jembatan

Pemahaman akan teknologi pembangunan jembatan ini dapat ditujukkan dengan keberhasilan membangun jembatan khusus / strategis sebagai berikut : Bentangan utama lebih dari 100 meteran yaitu : o Tipe Jembatan Rangka Baja adalah jembatan Kerasak (122,5m) dan Jembatan' Danau Bingkuang di Riall (120m). o Tipe Jembatan Prestressing Cantilever Box adalah Jembatan Rajamandala di Jabar (132m), Jembatan Serayu Kesugihan di Jateng (128m), Jembatan Rantau Berangin di Riau (121m). o Tipe Jembatan Balance Cantilever Concrete Box Girder adalah Jembatan Tonton-Nipah (160m) dan Jembatan Setoko-Rempang (145m) di Batam. o Tipe Jembatan Pelengkung Baja adalah Jembatan Kahayan di Kalteng (150m) . Bentangan utama lebih dari 200 meteran yaitu : o Tipe Jembatan Gantung adalah Jembatan Memberamo di Irian Jaya (235m) dan Jembatan Barito di Kalsel (240m), Jembatan Mahakam 2 di Kaltim (270m). o Tipe Jembatan Cable Stayed adalah Jembatan Batam-Tonton di Batam (350m). o Tipe Jembatan Pelengkung Beton adalah Jembatan Rempang-Galang di Batam (245m). Keberhasilan pembangunan jembatan khusus/strategis ini merllpakan prestasi yang tidak kecil artinya bagi bangsa Indonesia. Tantangan ke depan yang akan dihadapi dalam bidang jembatan di Indonesia adalah pembangunan jembatan-jembatan besar yang menyeberangi sungai-sungai lebar dan yang dapat menghubungkan pulau-pulau di nusantara ini sudah sangat dibutuhkan. Hal ini dapat dilihat dari rencana jaringan Asia (Trans Asian Highway) dan Tri Nusa Bima Sakti yang akan menghubungkan Pulau Sumatera-Jawa-Bali menyeberangi Selat Sunda dan Selat Bali, memerlukan pembangunan jembatan sangat panjang dengan bentang utama di perkirakan 1000-3000m. Penguasaan teknologi jembatan baik dari aspek peralatan, material maupun analisanya mutlak dibutuhkan. Pembangunan jembatan di daerah perkotaan dengan kondisi lahan yang terbatas dan volume lalu-lintas yang tetap operasional menuntut diperlukannya peralatan dan metode konstruksi serta material yang baik disamping teknologinya. Penggunaan dan penguasaan teknologi meterial yang kuat dan ringan juga sangat diperlukan untuk pembangunan jembatan berbentang panjang. Penguasaan teknologi jembatan ini sudah sewajarnya dikuasai oleh bangsa Indonesia, sehingga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknik jembatan harus tetap dilakukan.