W E L C O M E to WORLD CONSTRUCTION

Like money on beneath

Teknik Konstruksi

Dunia konstruksi merupakan aktivitas berkesinambungan yang melibatkan perencanaan pembangunan, pengawasan pembangunan, manajemen konstruksi, konstruksi bangunan dan infrastruktur untuk berbagai fungsi seperti perumahan, perdagangan, perindustrian dan transportasi. Aktivitas-aktivitas konstruksi mempunyai empat tingkatan utama yaitu : 1. Tahap konsep, yang mana pihak klien memastikan keinginan dan menjelaskan kepada konsultan yang akan mengkaji keperluannya, membuat rencana dan melakukan kajian kelayakan pembangunan 2. Tahap desain, yang melibatkan perbaikan konsep, penyiapan gambar dan informasi serta menyediakan dokumen kontrak 3. Tahap konstruksi struktur bangunan, yang mana program konstruksi disiapkan dan konstruksi lapangan dilaksanakan 4. Tahapan operasional, yang mana merupakan aktivitas pemakaian, perbaikan atau pemeliharaan terhadap bangunan yang telah siap dibangun secara berkelanjutan Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu. Hal ini terkait dengan metode menentukan besarnya biaya yang diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi saat pekerjaan konstruksi dilakukan. Sebuah jadwal perencanaan yang baik akan menentukan suksesnya sebuah pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidak-nyamanan publik terkait dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen dan tender, dan lain sebagainya. SISTEM KONSTRUKSI Bagaimana dengan pengertian Sistem yang dikaitkan dengan Konstruksi, yang sering ditulis dengan Sistem Konstruksi. Sebenarnya kata konstruksi menurut Bahasa Indonesia lebih dekat dengan kata dari Bahasa Belanda “Konstruktie”, karena kata Konstruksi yang dimaksudkan disini adalah wujud sesuatu bangunan. Sehingga kata Konstruksi haruslah berupa kata benda. Jadi Konstruksi disini bukanlah terjemahan langsung dari Bahasa Inggris yaitu dari kata “Construction”, yang berarti pembangunan. Sehingga “Construction System” menurut Bahasa Inggris lebih tepat diterjemahkan menjadi Sistem
METODE , TEKNOLOGI KONSTRUKSI
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi). Kalau kita bandingkan penguasaan Teknologi Konstruksi Baja dengan Konstruksi Beton secara umum dapat kita ketahui, bahwa berdasarkan pengalaman selama ini bahwa teknologi pembuatan konstruksi beton lebih banyak dikuasai oleh bangsa kita, apabila dibandingkan dengan teknologi baja, hal ini dikarenakan bahwa semua unsur material pembuat beton banyak tersedia di Pulau Jawa, karena itu maka nilai rating konstruksi beton kita tetapkan dengan nilai 5, sedangkan untuk konstruksi baja kita tetapkan dengan nilai 3. JASA KONSTRUKSI Penilaian terhadap sistem apabila dilihat dari sudut Jasa Konstruksi, tentu saja akan melibatkan penilaian apakah pelaksanaan Jasa Konstruksi di Indonesia telah mempunyai suatu landasan Hukum yang kuat, juga apakah pelaksanaan jasa konstruksi disini telah berdasarkan prinsip Market-Oriented. EFEKTIVITAS Kalau kita melihat sejauh mana suatu konstruksi itu akan mempunyai tingkat nilai yang efektif, tentu saja harus diketahui proses pembuatannya dan pemasangan bahan tersebut sampai menjadi suatu bangunan, apakah pada setiap tahapan proses tersebut telah diterapkan syarat-syarat efektivitas tersebut dan apakah pada setiap proses tersebut telah pula diterapkan prinsip-prinsip kontrol kualitas secara ketat. EKONOMIS Penilaian tentang ekonomis atau tidaknya suatu proyek haruslah dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pertimbangan ekonomis suatu proyek antara lain prinsip Benefit-Cost Ratio yaitu suatu prinsip yang dikembangkan berdasarkan penghitungan besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh proyek tersebut. UMUR RENCANA Penilaian terhadap besarnya umur rencana suatu proyek umumnya telah ditetapkan pada waktu proses perencanaannya, jadi biasanya setiap proyek tersebut telah dihitung terlebih dahulu berapa prediksi umur yang akan dicapai apabila proyek tersebut dibangun, kemudian dimensi proyek tersebut baru dihitung sesuai dengan umur yang telah ditetapkan tersebut selanjutnya besar nilai proyek tersebut lalu dihitung berdasarkan dimensi tersebut bila kita kalikan dengan harga satuan dari masing-masing unit-price pekerjaan yang akan dilakukan tersebut. Umur rencana ini tentu saja perlu dikaitkan pula dengan pemeliharaan dari proyek tersebut, mengingat bertahannya suatu proyek tidak terlepas dari biaya pemeliharaan yang kita anggarkan. LINGKUNGAN Dalam hal penilaian terhadap masalah lingkungan ini, maka akan dapat dikembangkan secara lebih luas dan lengkap bila dalam kesempatan ini dibahas pula masalah dampak kerusakan lingkungan yang dapat terjadi pada suatu lingkungan proyek, namun mengingat dalam kesempatan ini hanya akan dilihat secara garis besarnya saja, maka dapat dengan mudah kita tentukan bahwa tingkat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh Sistem konstruksi beton akan lebih mencemari lingkungan mengingat umumnya jenis konstruksi ini akan memanfaatkan sebesar-besarnya penggunaan material. Untuk mencapai nilai-nilai yang efektif dan efisien, pemilihan teknologi konstruksi dilakukan melalui proses sebagai berikut : 1. Setiap penyelenggaraan konstruksi tentu memiliki tujuan tertentu. Konstruksi yang dibangun harus dapat berfungsi sesuai dengan tujuan tersebut. Perencana yang baik harus mampu mengidentifikasi fungsi-fungsi konstruksi yang diharapkan oleh pemilik proyek. 2. Selanjutnya berdasarkan pemahaman atas fungsi-fungsi konstruksi, dapat diidentifikasi jenis dan besaran beban layan yang akan dipikul 3. Sebelum melakukan pemilihan teknologi perlu dilakukan proses identifikasi kondisi tanah dan lingkungan 4. Kemudian dilakukan pemilihan konstruksi dan tenologinya mencakup : • Pemilihan struktur konstruksi • Pemilihan material yang sesuai • Pemilihan sistem fondasi • Pemilihan metode konstruksi • Pemilihan sistem modelling • Manajemen konstruksi dan proyek
<<