W E L C O M E to WORLD CONSTRUCTION

Like money on beneath

Beton Prategang

Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relative sangat rendah terhadap tarik. Tujuan pemberian gaya pratekan adalah timbul tegangan-tegangan awal yang berlawanan dengan tegangan- tegangan yang oleh beban-beban kerja. Dengan demikian konstruksi dapat memikul beban yang lebih besar tanpa merubah mutu betonnya. Untung / rugi dibandingkan beton bertulang 1. Dapat dipakai pada bentang-bentang yang besar 2. Bentuknya langsing, berat sendiri lebih kecil, lendutan lebih kecil 3. Hanya dapat memikul beban dalam satu arah,kurang cocok untuk pembebanan bolak balik 4. Beton mutu tinggi, tidak mudah retak, lebih aman/ tahan terhadap pengaruh cuaca sehingga bahaya karatan dari baja oleh merembesnya air atau uap-uap korosif dapat dibatasi 5. Lebih ekonomis apabila dipakai pada bentang-bentang yang besar 6. Diperhitungkan alat-alat pelengkap (dongkrak, jangkar, pipa pembungkus, alat untuk memompa martel, dan lain-lain) dan juga diperlukan pengawasan pelaksanaan yang ketat. Untuk beton pratekan diperlukan mutu beton yang tinggi (min K-300) karena mempunyai sifat penyusutan dan rangkak yang rendah, mempunyai modulus elastisitas dan modulus tekan yang tinggi serta dapat menerima tegangan yang lebih besar. BAJA Untuk beton pratekan digunakan baja bermutu tinggi kehilangan-kehilangan tegangan yang diakibatkan oleh sifat-sifat baja dapat diperkecil. Adapun jenis-jenis baja yang dipakai dalam beton pratekan: 1. Kawat baja (Wire) Beberapa kawat baja sejajar yang digabungkan sehingga membentuk suatu kabel (Tendon) Pada pretentioning kabel ini tidak terbungkus, sedangkan pada post tentioning kabel dibungkus pipa bergerigi (Tendon) 2. Tali baja (Strand) : diameter 3 mm Biasanya 6 buah kawat dililitkan pada satu kawat inti (Swin Write Strand). Digunakan pada Pretentioning. 3. Batang baja (Bar) : diameter ? 20 mm CARA PEMBERIAN TEGANGAN 1. Pretentioning : kabel ditarik dulu sebelum dicor 2. Post Tentioning : kabel ditarik setelah beton cukup keras Pemberian pra tegangan bias penuh (full prestressing) atau sebagian saja (partial prestressing). - Full Prestressing : tidak boleh ada bagian tarik - Partially Presstressing : boleh ada bagian tarik KEHILANGAN PRATEGANGAN 1. Sehubungan dengan sifat-sifat baja: a. Akibat penggelinciran pada waktu dongkrak dilepaskan b. Akibat gesekan : - Dalam dongkrakan sendiri - Pada unit penjangkaran (tepi dongkrak) - Gesekan kabel dengan dinding pembungkus c. Akibat rangkak 2. Sehubungan dengan sifat-sifat beton : a. Akibat elastisitas beton b. Akibat rangkak dan susut dari beton 3. Akibat perubahan bentuk kronstruksi (Lenturan) a. System prestensioning 18% b. System Post tensioning 15% DAERAH AMAN UNTUK JALANNYA KABEL Analisa penampang memanjang Akibat dari gaya prategang baja mengalami tarikan, akibatnya beton mengalami tekanan yang besarnya sama dengan tarikan P = D. Sebelum beban luar bekerja, resultante gaya tarik pada baja dan resultante gaya tekan pada beton berhimpit yaitu pada titik berat baja. Setelah beban luar bekerja (beban vertical), berarti ada momen postif akibat beban luar tersebut maka pad asetiap penampang timbul momen perlawanan yang bersal dari momen kopel antara P dan D. Letak garis kerja P tetap,sedangkan letak garis D berubah-ubah sesuai dengan besarnya kopel yang timbul.